Kamis, 23 Oktober 2008

PAGUYUBAN UNTUK PETERNAK KADOM

Beternak KAMBING DAN DOMBA (KADOM) dipingiran kota metropolitan sepertinya tak lagi menarik, sebagian kita menganggapnya berpotensi mencemari lingkungan yang sudah padat oleh pemukiman. Seperti wilayah Jatiasih, Bekasi sebagai contoh, peternak kambing dan dombanya tak lagi pernah didatangi mantri hewan dengan saran dan petunjuknya, seolah keberadaan mereka sudah tidak dikehendaki lagi.
Padahal beternak kambing dan domba masih berpotensi menangulangi kemiskinan, pengangguran dan penyakit sosial lainnya didaerah ini, masih cukup besar jika dilakukan pembenahan.

Permintaan kambing hidup dalam kondisi sehat-segar selalu meningkat sesuai pertambahan jumlah penduduk, demikian juga dengan peningkatan pemahaman ajaran Islam yang andil bahkan sangat besar. Adanya kesadaran aqiqah dan qurban serta budaya memotong ternak ditempat merupakan potensi pasar yang tak pernah surut.

Kini tinggal bagaimana membangkitkan dan mengembangkan potensi ternak tersebut agar hasilnya bisa dirasakan bersama.

Paguyuban salah satunya.
Dengan berkumpulnya para peternak kecil akan menjadi kekuatan besar :
  • Saling berbagi pengalaman untuk kemajuan
  • mendapatkan sumber bakalan yang potensial dan murah
  • mendapatkan pakan yang murah
  • mendapatkan obat-batan yang baik dan murah
  • mampu menanggulangi berbagai kendala ternak dari kesehatan ternak hingga pemecahan masalah lingkungan
  • membentuk jaringan pasar yang kuat dan punya nilai tawar yang tinggi


gimana selanjutnya, kita tunggu ya !!
semoga tak berkendala

1 komentar:

kambing aqiqah mengatakan...

setuju pak, kami juga termasuk yang menjalankan usaha tersebut sama seperti bapak, kami tinggal di perumahan di tangerang, alhamdulillah warga menerima kami dengan baik karena kami melibatkan mereka dalam usaha layanan kambing aqiqah ini, sekarang kami sedang mencoba memelihara domba sendiri